Determinants of Medication Compliance among Pulmonary Tuberculosis Patients in the North Cimahi Community Health Center Work Area

Authors

  • Yunita Sarah Nadeak Akademi Keperawatan Kebonjati
  • Eva Elfrida Pardede Universitas Sriwijaya Palembang
  • Tiarmaida Sitio Akademi Keperawatan Kebonjati

DOI:

https://doi.org/10.55606/ijhs.v5i1.5989

Keywords:

Compliance, Determinants, Medication, Public Health Cente, Pulmonary Tuberculosis

Abstract

In Indonesia, tuberculosis (TB) remains a global public health problem. The results of an initial survey in the North Cimahi Community Health Center work area The data obtained shows that the number of patients with pulmonary tuberculosis with positive smear is 106 patients. The purpose of this study is to analyze the determinants of adherence to taking medication in pulmonary tuberculosis patients in the area. This study uses a cross-sectional design . The population taken is all pulmonary tuberculosis patients in the working area of the North Cimahi Health Center as many as 106 people, with a total sample of 51 people. Data analysis uses the chi-square test and linear logistic regression. The results of the study showed that there was a relationship between knowledge (0.000), attitude (0.000), education (0.000), work (0.001), and family support (0.000) on medication adherence. Knowledge was the dominant factor influencing medication adherence in pulmonary TB patients with an OR value (Exp B = 29.169 ).It is hoped that health workers will always remind TB sufferers when taking medication to pay more attention to the regularity of taking medication , while TB sufferers are expected to be regular in taking medication and take medication according to the schedule .

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anna, S. P. (2016). Hubungan pengetahuan dengan tingkat kepatuhan pengobatan pada pasien tuberkulosis di RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen [Skripsi, Universitas Sebelas Maret].

Arief, K. (2022). Hubungan pengetahuan pasien tentang tuberkulosis paru dengan kepatuhan minum obat pasien tuberkulosis rawat jalan di Poliklinik Paru Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin [Skripsi, Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin]. http://repository.akfar-isfibjm.ac.id/40/7/Arief%20Kurniawan.pdf

Asra, S. (2022). Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita TB paru [Skripsi, Universitas Muhammadiyah].

Budiman. (2010). Analisis faktor yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat pasien TB paru pada fase intensif di Rumah Sakit Umum Cibabat Cimahi [Tesis, Universitas Padjadjaran].

Chasanah, S. (2016). Hubungan dukungan terhadap kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis paru (TB paru) di PKU Muhammadiyah Gombong [Skripsi, Universitas Muhammadiyah].

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Pedoman nasional penanggulangan tuberkulosis. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Dinas Kesehatan Sumatera Utara. (2022). Profil kesehatan Sumatera Utara 2022. Dinas Kesehatan Sumatera Utara.

Erawatyningsih. (2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan berobat pada penderita tuberkulosis paru [Tesis, Universitas Indonesia].

Friska, J. (2012). Hubungan pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan minum obat anti tuberculosis pada pasien tuberculosis paru di Puskesmas Kecamatan Jatinegara tahun 2012 [Skripsi, STIKes Medistra Indonesia].

Kementerian Kesehatan RI. (2021). Pedoman nasional pengendalian tuberkulosis. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI. (2022). Profil kesehatan Indonesia 2022. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Latifatul, M. (2014). Hubungan motivasi, dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat pada pasien TB paru di Poli Paru BP4 (Balai Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Paru) Pamekasan [Skripsi, Universitas Airlangga].

Muhammad, I. (2016). Panduan penyusunan karya tulis ilmiah bidang kesehatan menggunakan metode ilmiah. Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Ni Made, I. (2016). Pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada penderita tuberkulosis di Puskesmas Motoboi Kecil Kota Kotamobagu [Skripsi, Universitas Negeri Manado].

Nurmalasari, T. A. (2016). Gambaran kepatuhan minum obat pada penderita tuberkulosis paru di wilayah kerja UPTD Kesehatan Puskesmas Ciamis [Skripsi, Universitas Padjadjaran].

Pare, A. L., dkk. (2012). Hubungan antara pekerjaan, PMO, pelayanan kesehatan, dukungan keluarga dan diskriminasi dengan perilaku berobat pasien TB paru. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Makassar.

Priska, P. H. K. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan berobat pasien tuberkulosis paru di lima puskesmas di Kota Manado [Skripsi, Universitas Sam Ratulangi].

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. (2016). Tuberkulosis: Temukan, obati sampai sembuh. Kementerian Kesehatan RI.

Rab, H. T. (2010). Ilmu penyakit paru. Jakarta: Trans Info Media.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2022). Riskesdas 2022. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Senewe, F. P. (2002). Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan berobat penderita tuberkulosis paru di Puskesmas Depok [Tesis, Universitas Indonesia].

Setiadi. (2008). Konsep dan proses keperawatan keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Umar, F., Eko, R., & Roselinda. (2005). Faktor-faktor penderita tuberkulosis paru putus berobat. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Downloads

Published

2025-03-30

How to Cite

Yunita Sarah Nadeak, Eva Elfrida Pardede, & Tiarmaida Sitio. (2025). Determinants of Medication Compliance among Pulmonary Tuberculosis Patients in the North Cimahi Community Health Center Work Area. International Journal Of Health Science, 5(1), 262–272. https://doi.org/10.55606/ijhs.v5i1.5989

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.